Wednesday 12 April 2023

Catatan di pukul 10 malam

  Ingin sekali nangis sesenggukan.

Rasanya kesal, marah, kecewa, sedih, sedih, sedih.

Tapi mau bagaimana lagi?

Hidup sedang begini. Yang bisa kulakukan hanya usaha lebih kencang, agar bisa lepas dari masa ini. 

Peluk erat, diriku sendiri. Seseorang, satu-satunya yang bisa aku ajak berdiskusi.

Catatan pada 12 April 2023

 Tulisan ini mungkin hanya berisi afirmasi dan validasi perasaan diri sendiri saja. Untuk pembaca, mohon maklum yaaa. Sepenuhnya hanya berisi curhatan dari perempuan yang sebenarnya ngantuk tapi hatinya riuh.

.

.

.

Dunia dan seisinya hanyalah sementara, itu fakta. Mau sebingung apapun kamu mengenai perasaan manusia lainnya, lagi-lagi jawabannya hanya kalimat pertama tadi. Jangankan beberapa tahun yang lalu, bahkan dari satu menit lalu pun perasaan seseorang bisa jadi berubah karena bentuknya yang fana.

Tidak. Jangan menyalahkan diri sendiri sampai sebegitunya. Bukan salahmu secara penuh. Iya. Kamu mungkin bersalah karena tidak melakukan usaha semestinya. Tapi bukankah kamu sendiri yang bilang kalau saat ini prioritas hidupmu adalah hal lainnya? Bukankah memang saat ini bukan waktu yang tepat untuk bisa seperti orang-orang lainnya? Fyuhhhh. Tarik napas, hembuskan. Sadari napasmu. Jangan terburu-buru.

Segala yang ada di dunia hanya sementara. Begitu pun kondisi dan situasimu sekarang.

Sabar ya.

Terus maju dan berusaha.

Biarkan mereka menjalani hidup bahagia dengan cara mereka sendiri. Kamu, fokus saja dengan hidupmu yang sedang kamu tata dan perjuangkan.

Masih banyak miliaran manusia yang masih bisa kamu ajak berkawan.

Semangat!


With love,


A