Saturday 14 May 2022

Anisa-Gusak Balikan!

Terbawa lagi langkahku kesana 
Mantra apa entah yang istimewa 
Ku percaya selalu ada sesuatu di Jogja
Penggalan lirik lagu milik Adhitya Sofyan rasanya cocok sekali untuk saya memutar ulang pertemuan kembali dengan Gusak. Seperti Cinta dan Rangga yang bertemu lagi di Jogja setelah puluhan purnama terpisah, saya dan Gusak pun sama. Nyahaha. Mau banget emang disama-samain tuh pfffft. Bedanya kalau Cinta-Rangga nggak sengaja ketemu di sana, sedangkan kami emang sengaja mau liburan bareng๐Ÿ˜ 

 Tidak. Tidak. Tolong jangan bayangkan liburan romantis berdua karena ternyata saya ngintilin liburan di family gathering perusahaan orang-__-. Sungguh tidak terduga memang. Gimana ya awal mulanya? Saya bingung juga mau cerita dari mana. Mungkin untuk yang mengenal kami sejak 2015, tahu betul kalau pasca putus saya dan Gusak benar-benar tidak berkomunikasi sama sekali. Bahkan ketika di jalan papasan pun yang disapa cuma teman saya doang, padahal kami lagi jalan bareng! Kalau inget lagi bikin gedek (juga kocak) Hhhh. Jadi kenapa bisa rencanain liburan bareng padahal udah putus kontak begitu? 
Ok mari saya ceritakan~ 

 Di akhir 2017, saya lupa tepatnya bulan apa saya dan teman-teman kelompok kuliah sedang kepusingan mencari perusahaan untuk dijadikan objek observasi di satu tugas mata kuliah.... (lupa! Matkul apa ya? Hahah). Lalu karena mepet sekali dengan deadline sedangkan kami banyak ditolaki perusahaan akibat tidak ada orang dalam di sana (whoah!), saya akhirnya terpikir untuk menghubungi Gusak, dengar-dengar sih dia sudah kerja. Langsung deh mintain kontak dia ke temannya dan menghubunginya saat itu juga. Tanpa babibu dia langsung setuju dan kasih alamat kantornya untuk kami datangi. Jauh bukan main.
 
Eh, siapa sangka juga tempat jauh itu ternyata akan jadi area tinggal saya tiga tahun kemudian? ๐Ÿ˜Š

Tugas kuliah selesai, namun komunikasi kami masih berjalan tipis-tipis. Rupanya Gusak ikut menyimpan nomor hape saya, jadi ketika saya atau Gusak membuat status di whatsapp masing-masing dari kami bisa melihat satu sama lain. Dari situlah obrolan tipis dimulai, hanya sekadar komentar status whatsapp dan nggak pernah berlanjut menjadi obrolan panjang. Ah... waktu itu pun saya sedang dekat dengan teman laki-laki, komunikasi kami pun lumayan intens dan bahkan sudah ada obrolan liburan bersama di satu kota tempatnya merantau. 

Suatu waktu saya pernah membuat status whatsapp tentang kepenatan saat itu yang langsung dikomentari dengan ajakan liburan ke Yogyakarta oleh Gusak. Sejujurnya, saya memang ingin kesana tapi teman yang saya ajak menolak karena kesibukan kuliah dan pekerjaannya. Bahkan saya sudah menghubungi beberapa teman lain di Jogja barangkali waktunya kosong untuk menemani saya selama di sana. Dengan iseng, saya mengiyakan ajakannya. Semuanya berjalan begitu cepat, belum sampai setengah jam obrolan kami di whatsapp, saya su
dah dapat tiket pemberangkatan ke Jogja. Setelahnya baru sadar, what did I do? Bakal ngamuk nanti kalau pacarnya tahu! (Saat itu saya belum tahu kalau ternyata mereka sudah putus. Yay!) 

Malam sebelum tanggal keberangkatan kami ke Jogja saya mendapat kabar kalau Gusak sudah ada di sana dan meminta saya berangkat sendiri dari Cirebon lalu akan dijemput ketika sudah sampai di stasiun. Saya nggak terlalu memusingkan hal itu karena sudah punya rencana cadangan sendiri di Jogja. Kalaupun ternyata nggak dijemput dan berakhir sendirian di sana pun tidak masalah bagi saya. Yang penting liburan! 

Besoknya saya benar-benar berangkat sendirian dari Stasiun Kejaksan Cirebon. Saat itu saya juga sedikit berharap kalau Gusak nggak benar-benar akan jemput di stasiun Jogja. Biar deh sendirian, daripada nanti bakal kaku karena sudah lama nggak ketemu dan ngobrol. Jangan-jangan nanti liburannya bukan jadi seru tapi malah garing karena saling diem-dieman? Hhhhh. Sampai di stasiun Jogja, Gusak nelfon saya untuk keluar ke parkiran. Yaaah benar-benar dijemput huhu kecewa deh saya. Nggak deng. Nggak benar-benar kecewa kok, cuma bingung nanti gimana ya? Bakal awkward nggak ya? Ah bodoamat! Tujuanku kan cuma liburan, kalau nanti nggak seseru yang di bayangin tinggal panggil teman-teman yang lain buat ikut gabung. Ya! Rencana yang bagus sampai ketika saya buka pintu mobil yang diarahkan Gusak... wait! Kok ada orang lain? Ada satu keluarga kecil di jok belakang seperti ayah, ibu dan satu anak kecil perempuan. Saya melihat ke arah Gusak dengan tatapan bertanya, mungkin kita salah mobil? Gusak malah acuh dan ngeloyor masuk. 

Saya baru tahu kalau sosok ayah di belakang jok saya tadi adalah rekan kerja Gusak yang setelahnya saya panggil Oom Ono dengan istri dan anaknya. Mereka memang sedang mengikuti family gathering perusahaan. Rekan kerja lainnya sudah menunggu di satu tempat wisata bersama keluarga masing-masing. Hanya ada empat orang yang belum berkeluarga termasuk Gusak, ada satu orang yang mengajak adik kecilnya sedangkan dua lainnya sendirian. Kenapa pula Gusak mengikutsertakan saya?! Tahu begini mending saya jalan-jalan sendiri saja. Keluarga bukan, pacar juga bukan (waktu itu belum balikan yaa), kami cuma teman yang sebelumnya nggak akrab. Sepanjang perjalanan saya hanya diam, bersiap diri menghadapi kumpulan ibu-ibu bersama anak-anaknya. Ya Tuhan.... 

Liburan tiga hari dua malam kami pun berjalan lancar dengan saya menjadi tukang foto di setiap sesi kesempatan foto bersama ๐Ÿ˜‚ 
Saya nggak bisa bilang seru yaa, karena dibilang seru pun saya nggak semenikmati itu ahahaha. Tapi untungnya ada satu rekan kerja perempuan Gusak yang seumuran dengan saya, Priena namanya. Tanpa dia mungkin saya nggak bisa bilang liburan ini berjalan lancar wkwk. Selama di sana, saya banyak menghabiskan waktu bersama dia, adiknya dan anak si bos yang masih kecil. 

Pulang liburan dari Jogja saya dan Gusak makin sering komunikasi, jalan bareng, nonton, nemenin skripsian, dll. Apalagi sepulang dari sana saya jadi tahu kalau dia sudah putus dari mantannya. Nggak ada adegan creepy ngajak balikan, tiba-tiba entah kapan mulainya panggilan yang semula hanya nama berubah menjadi “sayang” HAHAHA. 



 With love, 


 A

Foto di Borobudur oleh istri Bos Gusak (File aslinya nggak ketemu -_-)

No comments:

Post a Comment